Wonosari,- Meski selama ini perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru di Kabupaten Gunungkidul dinilai aman dari teror, namun tak berarti hilang kewaspadaan dari ancaman bahaya aksi terorisme. Untuk antisipasi hal tersebut, Kapolres Gunungkidul, AKBP Faried Zulkarnaen, S.Ik menginstruksikan kepada Ketua RT/RW, Dukuh, Kades dan Camat melalui Kapolsek serta Babinkamtibmas untuk mendata warga pendatang khususnya yang kost dan mengontrak di wilayahnya.
Selain itu, untuk antisipasi keamanan gereja, Polres Gunungkidul akan berkoordinasi dengan pihak panitia internal gereja. Polisi akan melakukan pemeriksaan jemaat yang masuk gereja. "Kita sama-sama ikut berperan untuk menjaga keamanan. Supaya pelaksanaan perayaan hari besar tersebut dapat terlaksana secara kondusif. Jemaat tidak dibayangi rasa takut dan bisa melaksanakan ibadah dengan khitmad," kata Kapolres Gunungkidul, Kamis (19/12/2013).
Sedikitnya 210 personel dari Polres Gunungkidul akan diterjunkan untuk melakukan pengamanan di Kabupaten Gunungkidul menjelang peringatan Hari Raya Natal dan Tahun Baru. "Kita libatkan 210 personel untuk Operasi Lilin, namun demikian anggota yang tidak telibat operasi, kita libatkan khususnya untuk malam Natal dan malam Tahun Baru," jelasnya.
Polres juga menyiapkan tiga pos pengamanan yaitu di Kali Pentung, Pasar Argosari dan Pantai Baron.
Pos pam akan dimulai tanggal 22 malam, sedangkan pelaksanaan Operasi Lilin mulai tanggal 23 Desember sampai 1 Januari. "Selain Pos Pam di tiga tempat tersebut, kita juga ada pos gereja di lima gereja besar. Diantaranya Gereja Santo Petrus Kanisius Baleharjo, Santo Petrus dan Paulus, Kelor, Karangmojo. Santo Yusuf Bandung, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Wonosari dan GKJ Wiladeg," pungkasnya.
Read more: http://sorotgunungkidul.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar